Ketergantungan emosional merupakan fenomena yang cukup kompleks dan rumit. yang dapat mempengaruhi orang-orang dari semua jenis dan kelas. Ada serangkaian ciri-ciri yang cukup khas dan terlihat yang dapat berdampak negatif pada perkembangan pribadi dan hubungan dengan orang lain. Tanda-tanda yang jelas seperti rendahnya harga diri, kurang percaya diri atau takut ditinggalkan menunjukkan bahwa seseorang sepenuhnya bergantung secara emosional.
Pada artikel berikutnya kami akan berbicara dengan Anda tentang lima ciri ketergantungan emosional yang paling dapat diidentifikasi dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
rendah diri
Salah satu ciri paling umum dan umum pada orang yang bergantung secara emosional adalah rendahnya harga diri. Orang yang mengalami ketergantungan biasanya memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap dirinya sendiri, terkadang meragukan kemampuan dirinya dalam mencapai kesuksesan dalam hidup. Mereka mencari terus-menerus persetujuan dan validasi orang lain merasa aman dan nyaman dengan diri mereka sendiri. Hal ini berdampak buruk karena mereka adalah orang-orang yang rentan dimanipulasi dan dikendalikan setiap hari.
Takut ditinggalkan
Takut ditinggalkan adalah salah satu ciri umum orang yang bergantung secara emosional. Orang yang bergantung pada orang lain sangat takut ditinggal sendirian atau ditolak oleh orang lain. Ketakutan ini mungkin begitu besar sehingga orang-orang ini bersedia mengorbankan kebahagiaan dan kesejahteraan mereka, selama mereka dekat dengan orang-orang yang mereka andalkan secara emosional. Dalam sebagian besar kasus, ketakutan akan pengabaian ini diterjemahkan menjadi jenis hubungan yang sangat beracun atau tidak sehat.
Perlu persetujuan
Orang yang bergantung secara emosional akan selalu mencari persetujuan dan perhatian orang lain. Sia-sia mencari validasi eksternal agar merasa dihargai dan diterima. Hal ini dapat terwujud melalui perilaku seperti tindakan menyenangkan orang lain secara berlebihan, menghindari konflik dengan segala cara dan bahkan mengorbankan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri demi kepentingan orang lain. Kebutuhan akan persetujuan terus-menerus ini dapat menimbulkan perasaan hampa dalam hidup dan kurangnya kepuasan pribadi.
Ketidakmampuan untuk menetapkan batasan
Ciri lain yang cukup umum dan umum dari ketergantungan emosional adalah kesulitan dalam menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan dengan orang lain. Mereka yang bergantung secara emosional mengalami kesulitan serius ketika mengatakan “tidak” kepada orang lain, bahkan ketika mereka merasa tidak nyaman. Mereka mempunyai kewajiban untuk menyenangkan orang lain kapan saja sepanjang hari, sesuatu yang dapat menyebabkan hubungan tidak sehat dan tidak seimbang.
Kurangnya kemandirian emosional
Ciri terakhir yang perlu disoroti di antara orang-orang yang bergantung secara emosional adalah karena mereka kurang mandiri secara emosional. Mereka tidak mencari kebahagiaan atau kepuasan pribadi, karena mereka bergantung sepenuhnya pada orang lain untuk merasa puas setiap hari. Ciri khas seperti ini dapat mengarah pada hubungan yang bergantung dan tidak sehat, dimana salah satu pihak dalam hubungan tersebut mengambil peran dominan dan mengontrol, sedangkan pihak lainnya menuruti keinginan dan tuntutannya.
Singkatnya, ketergantungan emosional merupakan masalah yang cukup serius yang biasanya berdampak signifikan dan negatif terhadap kehidupan orang yang mengidapnya. Mengenali ketergantungan ini dan menyadari karakteristik yang terkait dengan ketergantungan tersebut adalah kuncinya, ketika harus membebaskan diri dari masalah tersebut dan mampu berkembang pada tingkat pribadi. Jika ketergantungan emosional semakin parah, penting untuk mencari bantuan profesional karena dengan dukungan yang tepat, ketergantungan emosional tersebut dapat dihilangkan selamanya dan dapat mengembangkan hubungan yang lebih sehat dalam segala hal.